Apakahyang Dimaksud dengan Frase “Lebih dari Pemenang”? Wahyu 3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya. Post date: 13/04/2021 - 10:54. Mengapa Menjadi Miskin dalam Roh adalah Baik. Post date: 10/03
Operator Python Operator adalah konstruksi yang dapat memanipulasi nilai dari operan. Sebagai contoh operasi 3 + 2 = 5. Disini 3 dan 2 adalah operan dan + adalah operator. Bahasa pemrograman Python mendukung berbagai macam operator, diantaranya Operator Aritmatika Arithmetic Operators Operator Perbandingan Comparison Relational Operators Operator Penugasan Assignment Operators Operator Logika Logical Operators Operator Bitwise Bitwise Operators Operator Keanggotaan Membership Operators Operator Identitas Identity Operators Operator Aritmatika Operator Contoh Penjelasan Penjumlahan + 1 + 3 = 4 Menjumlahkan nilai dari masing-masing operan atau bilangan Pengurangan - 4 - 1 = 3 Mengurangi nilai operan di sebelah kiri menggunakan operan di sebelah kanan Perkalian * 2 * 4 = 8 Mengalikan operan/bilangan Pembagian / 10 / 5 = 2 Untuk membagi operan di sebelah kiri menggunakan operan di sebelah kanan Sisa Bagi % 11 % 2 = 1 Mendapatkan sisa pembagian dari operan di sebelah kiri operator ketika dibagi oleh operan di sebelah kanan Pangkat ** 8 ** 2 = 64 Memangkatkan operan disebelah kiri operator dengan operan di sebelah kanan operator Pembagian Bulat // 10 // 3 = 3 Sama seperti pembagian. Hanya saja angka dibelakang koma dihilangkan Dibawah ini adalah contoh penggunaan Operator Aritmatika dalam bahasa pemrograman Python OPERATOR ARITMATIKA Penjumlahan print13 + 2 apel = 7 jeruk = 9 buah = apel + jeruk printbuah Pengurangan hutang = 10000 bayar = 5000 sisaHutang = hutang - bayar print"Sisa hutang Anda adalah ", sisaHutang Perkalian panjang = 15 lebar = 8 luas = panjang * lebar printluas Pembagian kue = 16 anak = 4 kuePerAnak = kue / anak print"Setiap anak akan mendapatkan bagian kue sebanyak ", kuePerAnak Sisa Bagi / Modulus bilangan1 = 14 bilangan2 = 5 hasil = bilangan1 % bilangan2 print"Sisa bagi dari bilangan ", bilangan1, " dan ", bilangan2, " adalah ", hasil Pangkat bilangan3 = 8 bilangan4 = 2 hasilPangkat = bilangan3 ** bilangan4 printhasilPangkat Pembagian Bulat print10//3 10 dibagi 3 adalah Karena dibulatkan maka akan menghasilkan nilai 3 Operator Perbandingan Operator perbandingan comparison operators digunakan untuk membandingkan suatu nilai dari masing-masing operan. Operator Contoh Penjelasan Sama dengan == 1 == 1 bernilai True Jika masing-masing operan memiliki nilai yang sama, maka kondisi bernilai benar atau True. Tidak sama dengan != 2 != 2 bernilai False Akan menghasilkan nilai kebalikan dari kondisi sebenarnya. Tidak sama dengan 2 2 bernilai False Akan menghasilkan nilai kebalikan dari kondisi sebenarnya. Lebih besar dari > 5 > 3 bernilai True Jika nilai operan kiri lebih besar dari nilai operan kanan, maka kondisi menjadi benar. Lebih kecil dari = 5 >= 3 bernilai True Jika nilai operan kiri lebih besar dari nilai operan kanan, atau sama, maka kondisi menjadi benar. Lebih kecil atau sama dengan 3 Hasilnya akan bernilai True karena lima lebih besar dari tiga LEBIH KECIL DARI print5 = 3 Hasilnya akan bernilai True karena lima lebih besar dari sama dengan tiga LEBIH KECIL DARI SAMA DENGAN print5 >, , >= Perbandingan , ==, != Perbandingan =, %=, /=, //=, -=, +=, *=, **= Penugasan is, is not Identitas in, not in Membership Keanggotaan not, or, and Logika Edit tutorial ini
Agus admin Contoh soal permutasi unsur yang sama, permutasi beberapa unsur sama. Postingan ini membahas contoh soal permutasi beberapa unsur sama dan pembahasannya. Banyak permutasi atau susunan yang berbeda dari n objek, dimana terdapat n 1 objek sama 1, n 2 objek sama 2, dan n k objek sama ke-k dirumuskan dengan: P (n, n 1; n
– Uji t dikembangkan oleh William Sealy Gosset. Dalam artikel publikasinya, ia menggunakan nama samaran Student, sehingga kemudian metode pengujiannya dikenal dengan uji t-student. William Sealy Gosset menganggap bahwa untuk sampel kecil, nilai Z dari distribusi normal tidak begitu cocok. Oleh karenanya, ia kemudian mengembangkan distribusi lain yang mirip dengan distribusi normal, yang dikenal dengan distribusi t-student. Distribusi student ini berlaku baik untuk sampel kecil maupun sampel besar. Pada n ≥ 30, distribusi t ini mendekati distribusi normal dan pada n yang sangat besar, misalnya n=10000, nilai distribusi t sama persis dengan nilai distribusi normal lihat tabel t pada df 10000 dan bandingkan dengan nilai Z. Pemakaian uji t ini bervariasi. Uji ini bisa digunakan untuk objek studi yang berpasangan dan juga bisa untuk objek studi yang tidak berpasangan. Berikut contoh penggunaan uji t. Uji t tidak berpasangan Contoh kasus Kita ingin menguji dua jenis pupuk nitrogen terhadap hasil padi Hipotesis Hasil penelitian tertera pada Tabel 1. Tabel 1. Data hasil penelitian dua jenis pupuk nitrogen terhadap hasil padi t/h Data analisis adalah sebagai berikut Hitunglah Setelah itu, kita lihat nilai t table, sebagai nilai pembanding. Cara melihatnya adalah sebagai berikut. Pertama kita lihat kolom α = pada Tabel 2. Nilai α ini berasal dari α dibagi 2, karena hipotesis HAkita adalah hipotesis 2 arah lihat hipotesis. Kemudian, kita lihat baris ke 22. Nilai 22 ini adalah nilai df, yaitu n1+n2-2. Nilai n adalah jumlah ulangan, yaitu masing 12 ulangan. Akhirnya, kita peroleh nilai t table = Baca Juga 1 inci Berapa cm Tabel 2. Nilai t Kriteria Pengambilan Kesimpulan Terima H0, jika thit t table Kesimpulan Karena nila thit= tanda minus diabaikan dan nilai t table= maka kita tolak H0, alias kita terima HA. Dengan demikian, 1 ≠ 2, yaitu hasil padi yang dipupuk dengan pupuk A tidak sama dengan hasil padi yang dipupuk dengan pupuk B. Lebih lanjut, kita lihat bahwa rata-rata hasil padi yang dipupuk dengan pupuk B lebih tinggi daripada yang dipupuk dengan pupuk A. Dengan demikian, kita dapat menyimpulkan bahwa pupuk B nyata lebih baik daripada pupuk A untuk meningkatkan hasil padi. Baca Juga Persamaan Linear Satu Variabel Uji t berpasangan Uji t dikembangkan oleh William Sealy Gosset. Dalam artikel publikasinya, ia menggunakan nama samaran Student, sehingga kemudian metode pengujiannya dikenal dengan uji t-student. William Sealy Gosset menganggap bahwa untuk sampel kecil, nilai Z dari distribusi normal tidak begitu cocok. Oleh karenanya, ia kemudian mengembangkan distribusi lain yang mirip dengan distribusi normal, yang dikenal dengan distribusi t-student. Distribusi student ini berlaku baik untuk sampel kecil maupun sampel besar. Pada n ≥ 30, distribusi t ini mendekati distribusi normal dan pada n yang sangat besar, misalnya n=10000, nilai distribusi t sama persis dengan nilai distribusi normal lihat tabel t pada df 10000 dan bandingkan dengan nilai Z. Pemakaian uji t ini bervariasi. Uji ini bisa digunakan untuk objek studi yang berpasangan dan juga bisa untuk objek studi yang tidak berpasangan. Berikut contoh penggunaan uji t. Uji t berpasangan Contoh kasus. Kita ingin menguji metode pembelajaran baru terhadap tingkat penguasaan materi ajar pada mahasiswa. Hipotesis Data hasil penelitian dari penggunaan metode pembelajaran baru adalah sebagaimana tertera pada Tabel 1. Tabel 1. Data hasil penelitian dari penggunaan metode pembelajaran baru Data analisis adalah sebagai berikut. Tabel 2. Tabel analisis data Baca Juga Pertidaksamaan Linear Satu Variabel Hitunglah Setelah itu, kita lihat nilai t table, sebagai nilai pembanding. Cara melihatnya adalah sebagai berikut. Pertama kita lihat kolom α = pada Tabel 3. Nilai α ini berasal dari α dibagi 2, karena hipotesis HAkita adalah hipotesis 2 arah lihat hipotesis. Kemudian, kita lihat baris ke 14. Nilai 14 ini adalah nilai df, yaitu n-1. Nilai n adalah jumlah mahasiswa, yaitu 15 orang. Akhirnya, kita peroleh nilai t table = t table = t α/2 df = n-1= = = Tabel 2. Nilai t Kriteria Pengambilan Kesimpulan Terima H0, jika thit t table Baca Juga Kesimpulan Karena nila thit= tanda minus diabaikan dan nilai t table= maka kita tolak H0, alias kita terima HA. Dengan demikian, Yaitu nilai pre-test tidak sama dengan nilai post-test. Lebih lanjut, kita lihat bahwa rata-rata nilai post-test lebih tinggi daripada nilai pre-test. Secara lengkap, kita dapat menyimpulkan bahwa metode pembelajaran baru secara nyata dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap materi ajar yang diberikan. Mencari Nilai Tabel t Tabel t dapat dipergunakan untuk menguji rata-rata hitung populasi dalam sampel kecil. Proses pengujian hipotesa untuk sampel kecil tidak berbeda dengan sampel besar, yakni melalui beberapa tahapan sebagai berikut a merumuskan hipotesa nol Ho dan hipotesa alternatif Ha; b menentukan nilai alpha taraf nyata apakah 1%, 5% atau pada taraf lainnya serta mengetahui titik kritis berdasarkan pada tabel t; c menentukan uji statistik dengan menggunakan rumus uji-t; d menentukan daerah keputusan yaitu daerah tidak menolak Ho dan daerah menolak Ho; dan e mengambil keputusan untuk menolak dan menerima dengan membandingkan nilai alpha dengan nilai uji-t. Satu Sisi Sebagaimana dalam uji statistik untuk sampel besar n>30, penggunaan notasi akan menentukan posisi daerah penolakan dalam gambar distribusi. Jika kita menggunakan notasi kurang dari < maka gambar distribusinya adalah sebagai berikut Tabel t digunakan untuk menentukan titik kritis batas daerah penolakan yang dalam distribusi menggunakan notasi alpha a, dan juga nilai dari hasil perhitungan statistik, sehingga kita bisa mengambil kesimpulan. Pada tabel t, nilai kritis dalam uji statistik satu sisi adalah t a , v ; dengan v = n-1 Contoh Dalam suatu penelitian ditentukan bahwa n = 4 dan nilai alpha 0,01 1% maka untuk mengetahui nilai kritis dalam distribusi yang ditunjukkan dengan tabel t untuk satu sisi adalah sebagai berikut Langkah pertama Setelah merumuskan hipotesa nol dan hipotesa alternatif Ho, Ha serta menentukan nilai alpha, Tabel t digunakan untuk menentukan titik kritis dengan formula t = a , v; dengan v = n – 1 untuk uji statistik satu sisi. Setelah ditentukan nilai alpha adalah 0,01 maka langkah selanjutnya adalah menentukan derajat bebas v yang diperoleh dari n – 1. Jumlah n = 4, jadi 4 – 1 = 3. Langkah kedua perhatikan tabel t dalam BMP lihat halaman Diketahui bahwa df = 3, maka cari angka 3 di garis paling kiri kemudian tarik ke kanan sampai kolom a = 0,01 akan didapat nilai t adalah 4,541. Dengan cara yang sama dapat dicari nilai kritis untuk alpha a dan derajat bebas v yang lain. Langkah ketiga melakukan uji statistik t dengan rumus t Langkah keempat menentukan daerah keputusan dengan nilai kritis 4,541. Untuk notasi < maka nilai ini otomatis berubah menjadi – 4,541. Langkah kelima mengambil keputusan untuk menolak Ho dan menerima Ho dengan membandingkan nilai alpha dengan nilai uji-t Baca Juga Angka Romawi Dua Sisi Dua sisi kita gunakan jika dalam perumusan hipotesa digunakan notasi “sama dengan” =. Gambar distribusinya adalah sebagai berikut Contoh Jika dalam suatu penelitian ditentukan bahwa n = 16 dan nilai alpha 0,05 maka untuk mengetahui nilai titik dalam distribusi yang ditunjukkan dengan tabel t untuk dua sisi adalah sebagai berikut Langkah pertama Merumuskan hipotesa untuk uji statistik dua sisi dan menentukan nilai kritis t dua sisi a/2, v. Untuk uji dua sisi nilai alpha adalah 0,05/2 = 0,025 dan derajat bebas v = n – 1 = 16 – 1 = 15. Langkah kedua Perhatikan tabel distribusi t dalam BMP lihat halaman Sebagaimana mencari nilai kritis t satu sisi, cari nilai alpha pada kolom horizontal paling atas dan derajat bebas pada kolom vertikal paling kiri. Diperoleh nilai kritis t adalah 2,131 Langkah ketiga melakukan uji statistik t dengan rumus t Langkah ketiga menentukan daerah keputusan dengan nilai kritis 2,131 uji dua arah Langkah keempat mengambil keputusan untuk menolak Ho dan menerima Ho dengan membandingkan nilai alpha dengan nilai uji-t Demikianlah Penjelasan artikel diatas tentang Tabel T Statistik – Pengertian, Rumus, Contoh Soal Dan Nilai tentang semoga dapat bermanfaat bagi pembaca setia
Saatitu mobil saya melewati jalanan sawah sehingga ban mobil sampai slip, kemudian saat ingin keluar kubangan sawah itu mobil harus mundur dan saat mundur harus melalui tanjakan yang terjal, saat dipaksa mundur mobil saya menjadi overheat, sehingga harus di bawa kebengkel dan di derek dengan mobil lain, setelah satu jam lebih di bengkel akhirnya

Unduh PDF Unduh PDF Di pelajaran Fisika, kamu mungkin pernah menemukan soal perhitungan berat dari massa benda. Tahukah kamu cara menyelesaikan soal ini dengan benar? Jangan khawatir! Dengan rumus yang tepat, perhitungan berat dari massa benda sebenarnya cukup sederhana. Artikel ini akan menjabarkan rumus tersebut, serta menunjukkan cara menggunakannya dengan tepat. Selain itu, ada beberapa contoh soal yang bisa membantu kamu lebih memahami konsep ini. Lanjutkan membaca untuk mempelajari cara menghitung berat dari massa benda dan mempersiapkan diri menghadapi ulangan Fisika. Hal yang Kamu Perlu Ketahui Berat benda sebanding dengan gaya gravitasi yang berlaku. Sementara itu, massa benda selalu sama. Namun, berat benda bisa berubah mengikuti gaya gravitasi. Gunakan rumus untuk menghitung berat dari massa benda. Dalam rumus ini, = berat benda dalam satuan N, = massa dalam satuan kg, dan = percepatan gravitasi dalam satuan m/s2. Oleh karena berat adalah gaya, rumus ini juga sering dituliskan sebagai , dengan = gaya dalam satuan N, = massa dalam satuan kg, dan = percepatan gravitasi dalam satuan m/s2. Percepatan gravitasi di Bumi diketahui sebesar 9,8 m/s2. Nilai ini bisa berbeda di tempat lain, misalnya Bulan dengan percepatan gravitasi = 1,622 m/s2. 1 Gunakan rumus "w = m x g" untuk mengubah berat menjadi massa. Berat didefinisikan sebagai gaya gravitasi pada sebuah benda. Para ilmuwan menyatakan kalimat tersebut dalam bentuk persamaan dengan menuliskan w = m x g, atauw = mg. Karena berat adalah sebuah gaya, para ilmuwan juga menuliskan persamaan sebagai F = mg. F = simbol untuk berat, diukur dalam satuan Newton, N. m = simbol untuk massa, diukur dalam satuan kilogram, atau kg. g = simbol untuk percepatan gravitasi, dilambangkan dengan satuan m/s2, atau meter per sekon kuadrat. Jika kamu menggunakan meter, percepatan gravitasi di permukaan bumi adalah 9,8 m/s2. Ini adalah satuan internasional standar, dan satuan yang sebaiknya kamu gunakan. Jika kamu menggunakan kaki karena kamu harus menggunakannya, percepatan gravitasinya adalah 32,2 kaki/s2. Ini adalah satuan yang sama, hanya saja disusun ulang untuk menggunakan satuan kaki dan bukan meter. 2Carilah massa sebuah benda. Karena kita mencoba mencari berat dari massa, kita tahu bahwa kita sudah memiliki massanya. Massa adalah jumlah dasar materi yang dimiliki sebuah benda dan dituliskan dalam satuan kilogram. 3 Carilah percepatan gravitasinya. Dengan kata lain, carilah g. Di permukaan bumi, g adalah 9,8 m/s2. Di tempat lain di alam semesta, percepatan gravitasi berubah. Guru kamu pasti memberi tahu Anda, atau soal akan menuliskan tempat asal gravitasinya sehingga kamu mengetahuinya. Percepatan gravitasi di bulan berbeda dengan percepatan gravitasi di bumi. Percepatan akibat gravitasi di bulan adalah sekitar 1,622 m/s2, atau sekitar 1/6 kali percepatan di sini, di bumi. Itulah alasan berat kamu di bulan menjadi 1/6 kali berat kamu di bumi. Percepatan gravitasi di matahari berbeda dengan percepatan gravitasi di bumi dan bulan. Percepatan akibat gravitasi di matahari adalah sekitar 274,0 m/s2, atau sekitar 28 kali percepatan di sini, di bumi. Itulah alasan berat kamu di matahari akan menjadi 28 kali berat kamu di bumi jika kamu bisa bertahan hidup!. 4Masukkan angka-angka ke dalam persamaan. Sekarang, karena kamu sudah mendapatkan m dan g, kamu dapat memasukkan nilai-nilai tersebut ke dalam persamaan F = mg dan siap mengerjakannya. Kamu akan mendapatkan sebuah angka yang dituliskan dalam satuan Netwon, atau N. Iklan 1 Selesaikan contoh soal 1. Inilah pertanyaannya "Sebuah benda memiliki massa 100 kilogram. Berapa beratnya di permukaan bumi?" Kita memiliki m dan g. m sama dengan 100 kg, dan g sama dengan 9,8 m/s2, karena kita mencari berat benda di permukaan bumi. Selanjutnya, kita membuat persamaan kita F = 100 kg x 9,8 m/s2. Persamaan ini memberikan jawaban akhirnya pada kita. Di permukaan bumi, sebuah benda dengan massa 100 kg akan memiliki berat kira-kira 980 Newton. F = 980 N. 2 Selesaikan contoh soal 2. Inilah pertanyaannya "Sebuah benda memiliki massa 40 kg. Berapa beratnya di permukaan bulan?" Kita memiliki m dan g. m sama dengan 40 kg, dan g sama dengan 1,6 m/s2, karena kali ini kita mencari berat benda di permukaan bulan. Selanjutnya, kita membuat persamaan kita F = 40 kg x 1,6 m/s2. Persamaan ini memberikan jawaban akhirnya pada kita. Di permukaan bulan, sebuah benda dengan massa 40 kg akan memiliki berat kira-kira 64 Newton. F = 64 N. 3 Selesaikan contoh soal 3. Inilah pernyataannya "Sebuah benda memiliki berat 549 Newton di permukaan bumi. Berapa massanya?" Iklan 1 Jangan sampai salah membedakan antara massa dan berat. Kesalahan yang paling banyak terjadi saat mengerjakan soal adalah salah membedakan massa dan berat. Ingatlah bahwa massa adalah jumlah "materi" dalam suatu benda, yang selalu sama di mana pun kamu meletakkannya. Sementara itu, berat dipengaruhi oleh gaya gravitasi pada "materi" tersebut sehingga akan berubah jika dipindahkan ke luar angkasa. Berikut ini adalah beberapa jembatan keledai untuk membantu kamu membedakan keduanya Massa dinyatakan dalam satuan gram atau kilogram. Baik massa maupun gram mengandung huruf m. Sementara itu, berat dinyatakan dalam satuan newton. Kamu hanya memiliki berat selagi berjalan di bumi. Sementara itu, astronot pun memiliki massa. 2 Gunakan satuan ilmiah. Sebagian besar soal fisika menggunakan newton N sebagai satuan berat, meter per detik kuadrat m/s2 untuk menyatakan gaya gravitasi, dan kilogram kg untuk massa. Jika kamu menggunakan satuan yang berbeda untuk ketiga hal tersebut, kamu tidak bisa menggunakan rumus yang sama. Konversikan semua satuan terlebih dahulu menjadi satuan ilmiah sebelum kamu menggunakannya di dalam persamaan standar. Konversi ini akan memudahkan kamu menghitung jika satuan yang sebelumnya digunakan adalah satuan imperial Misalnya gaya 1 pon = ~4,448 newton 1 kaki = ~0,3048 meter Iklan Tambahan Berat Dituliskan dalam kgf Newton adalah satuan SI. Sering kali berat dituliskan dalam kilogram gaya atau kgf kilogram force. Ini bukanlah satuan SI, sehingga jarang digunakan. Tetapi, satuan ini sangat mudah digunakan untuk membandingkan berat di mana pun dengan berat di bumi. 1 kgf = 9,8166 N. Bagilah besar Newton yang dihitung dengan 9,80665, atau gunakan kolom terakhir jika ada. Berat astronot dengan massa 101 kg adalah 101,3 kgf di Kutub Utara, dan 16,5 kgf di bulan. Apakah satuan SI itu? Satuan SI adalah Satuan Internasional Systeme International d'Unites, sistem satuan metrik pengukuran yang lengkap untuk para ilmuwan. Bagian paling sulit adalah memahami perbedaan antara berat dan massa karena orang-orang cenderung menggunakan kata-kata berat’ dan massa’ secara bergantian. Mereka menggunakan kilogram untuk berat, padahal mereka seharusnya menggunakan Newton, atau setidaknya kilogram gaya. Bahkan dokter kamu mungkin membahas tentang berat Anda, padahal maksudnya adalah massa Anda. Percepatan gravitasi g juga dapat dituliskan dalam N/kg. Lebih tepatnya, 1 N/kg = 1 m/s2. Jadi, angkanya tetap sama. Seorang astronot dengan massa 100 kg memiliki berat 983,2 N di Kutub Utara, dan 162,0 N di bulan. Di sebuah bintang neutron, dia akan menjadi lebih berat lagi, tetapi dia mungkin tidak akan menyadarinya. Timbangan mengukur dalam satuan massa dalam kg, sedangkan skala berdasarkan pegas yang merapat atau merenggang untuk mengukur berat kamu dalam kgf. Alasan Newton lebih sering digunakan dibandingkan kgf yang sepertinya lebih mudah digunakan adalah karena banyak hal-hal yang lain menjadi lebih mudah dihitung ketika kamu mengetahui besar Newtonnya. Iklan Peringatan Istilah berat atom’ tidak berkaitan dengan berat sebuah atom, melainkan berkaitan dengan massanya. Istilah ini mungkin tidak akan diubah karena massa atom’ sudah digunakan untuk sesuatu yang agak berbeda. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?

PENGANTARNANOTEKNOLOGI. Editor: Prof. Mikrajuddin Abdullah Institut Teknologi Bandung. Bandung 2012 Daftar Isi Bab 1 Pendahulua Mikrajuddin Abdullah Bab 2 Sistem Reverse Osmosis(RO) Menggunakan Membran Nano Filtrasi untuk Pengolahan Air Abdul Rajak Bab 3 Memori berbasis Si/Ge/Si Quantum Dot MOSFET dengan High-k Material Adha Sukma Aji Bab 4

Unduh PDF Unduh PDF Dalam matematika, pemfaktoran adalah cara mencari bilangan-bilangan atau ekspresi-ekspresi yang jika dikalikan akan menghasilkan bilangan atau persamaan yang diberikan. Pemfaktoran adalah keterampilan yang berguna untuk dipelajari untuk menyelesaikan soal-soal aljabar sederhana; kemampuan untuk memfaktorkan dengan baik, menjadi penting saat menghadapi persamaan-persamaan kuadrat dan bentuk polinomial lainnya. Pemfaktoran dapat digunakan untuk menyederhanakan ekspresi aljabar untuk membuat penyelesaiannya lebih mudah. Pemfaktoran bahkan dapat memberikan Anda kemampuan untuk menghilangkan jawaban-jawaban tertentu yang mungkin, jauh lebih cepat daripada menyelesaikannya secara manual. 1 Pahami definisi pemfaktoran saat diterapkan pada bilangan-bilangan tunggal. Pemfaktoran adalah konsep yang sederhana, tetapi dalam praktiknya, dapat menjadi sesuatu yang menantang saat diterapkan pada persamaan-persamaan rumit. Oleh karena itu, paling mudah untuk melakukan pendekatan konsep pemfaktoran dengan mulai dari bilangan-bilangan sederhana, kemudian dilanjutkan ke persamaan-persamaan sederhana, sebelum akhirnya melanjutkan ke terapan yang lebih rumit. Faktor-faktor dari sebuah bilangan adalah bilangan-bilangan yang jika dikalikan akan menghasilkan bilangan tersebut. Misalnya, faktor dari 12 adalah 1, 12, 2, 6, 3, dan 4, karena 1 × 12, 2 × 6, dan 3 × 4 sama dengan 12. Cara lain untuk membayangkannya adalah bahwa faktor-faktor sebuah bilangan adalah bilangan-bilangan yang dapat membagi habis bilangan tersebut. Dapatkah Anda mencari semua faktor dari bilangan 60? Kita menggunakan bilangan 60 untuk beragam tujuan menit dalam satu jam, detik dalam satu menit, dst. karena dapat dibagi habis oleh cukup banyak bilangan-bilangan lain. Faktor dari 60 adalah 1, 2, 3, 4, 5, 6, 10, 12, 15, 20, 30, dan 60. 2 Pahami bahwa ekspresi-ekspresi variabel juga dapat difaktorkan. Sama seperti bilangan-bilangan sendiri yang dapat difaktorkan, variabel dengan koefisien bilangan juga dapat difaktorkan. Untuk melakukannya, carilah saja faktor-faktor koefisien variabelnya. Mengetahui cara memfaktorkan variabel sangat berguna untuk menyederhanakan persamaan-persamaan aljabar yang meliputi variabel tersebut. Misalnya, variabel 12x dapat ditulis sebagai hasil perkalian dari faktor-faktor 12 dan x. Kita dapat menulis 12x sebagai 34x, 26x, dst., menggunakan faktor-faktor mana pun dari 12 yang paling baik untuk tujuan kita. Kita bahkan dapat memfaktorkan 12x beberapa kali. Dengan kata lain, kita tidak harus berhenti di 34x atau 26x – kita dapat memfaktorkan 4x dan 6x untuk menghasilkan 322x dan 232x. Tentunya, dua ekspresi ini setara. 3 Terapkan sifat distributif perkalian untuk memfaktorkan persamaan-persamaan aljabar. Menggunakan pengetahuan tentang cara memfaktorkan baik bilangan-bilangan tunggal maupun variabel-variabel dengan koefisien, Anda dapat menyederhanakan persamaan aljabar sederhana dengan mencari faktor-faktor yang dimiliki oleh bilangan-bilangan dan variabel tersebut dalam persamaan alajabar. Biasanya, untuk menyederhanakan suatu persamaan, kita mencoba mencari faktor persekutuan terbesarnya. Proses penyederhanaan persamaan ini mungkin dilakukan karena sifat distributif perkalian, yang berlaku untuk bilangan a, b, dan c apa pun ab + c = ab + ac. Ayo coba sebuah contoh soal. Untuk memfaktorkan persamaan aljabar 12x + 6, pertama, ayo coba cari faktor persekutuan terbesar dari 12x dan 6. 6 adalah bilangan terbesar yang dapat membagi habis 12x dan 6, sehingga kita dapat menyederhanakan persamaannya menjadi 62x + 1. Proses ini juga berlaku pada persamaan-persamaan dengan bilangan negatif dan pecahan. Misalnya, x/2 + 4, dapat disederhanakan menjadi 1/2x + 8, dan -7x + -21 dapat difaktorkan menjadi -7x + 3. Iklan 1 Pastikan bahwa persamaan dalam bentuk kuadrat ax2 + bx + c = 0. Persamaan-persamaan kuadrat memiliki bentuk ax2 + bx + c = 0, dengan a, b, dan c sebagai konstanta bilangan dan tidak sama dengan 0 perhatikan bahwa a dapat sama dengan 1 atau -1. Jika Anda memiliki persamaan yang memiliki satu variabel x yang memiliki satu suku x pangkat dua atau lebih, Anda biasanya memindahkan suku-suku ini dalam persamaan menggunakan operasi aljabar sederhana untuk mendapatkan 0 di salah satu sisi tanda sama dengan dan ax2, dst. di sisi yang lain. Misalnya, ayo pikirkan persamaan aljabar. 5x2 + 7x - 9 = 4x2 + x - 18 dapat disederhanakan menjadi x2 + 6x + 9 = 0, yang merupakan bentuk kuadrat. Persamaan-persamaan dengan pangkat x yang lebih besar, seperti x3, x4, dst. bukanlah persamaan-persamaan kuadrat. Persamaan-persamaan ini adalah persamaan kubik, pangkat empat, dan seterusnya, kecuali persamaannya dapat disederhanakan untuk menghilangkan suku-suku x dengan pangkat lebih besar dari 2 ini. 2 Dalam persamaan kuadrat, dengan a = 1, difaktorkan menjadi x+d x+e, dengan d × e = c dan d + e = b. Jika persamaan kuadrat Anda dalam bentuk x2 + bx + c = 0 dengan kata lain, jika koefisien dari suku x2 = 1, mungkin tetapi tidak menjamin bahwa cara singkat yang cukup mudah dapat digunakan untuk memfaktorkan persamaan. Carilah dua bilangan yang jika dikalikan menghasilkan c dan dijumlahkan menghasilkan b. Setelah Anda mencari kedua bilangan d dan e ini, letakkan keduanya dalam ekspresi berikut x+dx+e. Kedua suku ini, jika dikalikan, menghasilkan persamaan kuadrat Anda – dengan kata lain, kedua suku ini adalah faktor-faktor persamaan kuadrat Anda. Misalnya, ayo pikirkan persamaan kuadrat x2 + 5x + 6 = 0. 3 dan 2 dikalikan menghasilkan 6 dan juga dijumlahkan menghasikan 5, sehingga kita dapat menyederhanakan persamaan ini menjadi x + 3x + 2. Sedikit perbedaan dalam cara singkat dasar ini terdapat pada perbedaan persamaannya sendiri Jika persamaan kuadrat dalam bentuk x2-bx+c, jawaban Anda dalam bentuk ini x - _x - _. Jika persamaan dalam bentuk x2+bx+c, jawaban Anda tampak seperti ini x + _x + _. Jika persamaan dalam bentuk x2-bx-c, jawaban Anda dalam bentuk x + _x - _. Catatan bilangan-bilangan dalam tempat kosong dapat berupa pecahan atau desimal. Misalnya, persamaan x2 + 21/2x + 5 = 0 difaktorkan menjadi x + 10x + 1/2. 3 Jika memungkinkan, faktorkan melalui pemeriksaan. Percaya atau tidak, untuk persamaan-persamaan kuadrat yang tidak rumit, salah satu cara memfaktorkan yang diperbolehkan adalah dengan memeriksa soal, kemudian mempertimbangkan jawaban-jawaban yang mungkin hingga Anda menemukan jawaban yang benar. Cara ini juga disebut dengan pemfaktoran melalui pemeriksaan. Jika persamaan dalam bentuk ax2+bx+c dan a>1, jawaban faktor Anda dalam bentuk dx +/- _ex +/- _, dengan d dan e adalah konstanta bilangan bukan nol yang jika dikalikan menghasilkan a. Baik d maupun e atau keduanya dapat berupa bilangan 1, meskipun tidak harus. Jika keduanya adalah 1, Anda pada dasarnya menggunakan cara singkat yang dideskripsikan di atas. Ayo pikirkan sebuah contoh soal. 3x2 - 8x + 4 awalnya terlihat sulit. Akan tetapi, setelah kita menyadari bahwa 3 hanya memiliki dua faktor 3 dan 1, persamaan ini menjadi lebih mudah karena kita tahu bahwa jawaban kita pasti dalam bentuk 3x +/- _x +/- _. Dalam hal ini, menambahkan -2 ke kedua tempat kosong memberikan jawaban yang benar. -2 × 3x = -6x dan -2 × x = -2x. -6x dan -2x dijumlahkan menjadi -8x. -2 × -2 = 4, sehingga kita bisa melihat bahwa suku-suku yang difaktorkan dalam tanda kurung jika dikalikan akan menghasilkan persamaan awal. 4 Selesaikan dengan melengkapi kuadrat. Dalam beberapa kasus, persamaan kuadrat dapat dengan cepat dan mudah difaktorkan menggunakan identitas aljabar khusus. Persamaan kuadrat apa pun dalam bentuk x2 + 2xh + h2 = x + h2. Jadi, jika dalam persamaan Anda, nilai b Anda dua kali akar kuadrat dari nilai c Anda, persamaan Anda dapat difaktorkan menjadi x + akar c2. Misalnya, persamaan x2 + 6x + 9 memiliki bentuk ini. 32 adalah 9 dan 3 × 2 adalah 6. Jadi, kita tahu bahwa bentuk faktor persamaan ini adalah x + 3x + 3, atau x + 32. 5 Gunakan faktor-faktor untuk menyelesaikan persamaan-persamaan kuadrat. Tanpa memperhatikan cara Anda memfaktorkan persamaan kuadrat Anda, setelah persamaannya difaktorkan, Anda dapat mencari jawaban-jawaban yang mungkin untuk nilai x dengan membuat setiap faktor sama dengan nol dan menyelesaikannya. Karena Anda mencari nilai x yang menyebabkan persamaan Anda sama dengan nol, nilai x yang membuat faktor manapun sama dengan nol, adalah jawaban yang mungkin untuk persamaan kuadrat Anda. Ayo kembali ke persamaan x2 + 5x + 6 = 0. Persamaan ini difaktorkan menjadi x + 3x + 2 = 0. Jika salah satu faktor sama dengan 0, semua persamaan sama dengan 0, sehingga jawaban-jawaban kita yang mungkin untuk x adalah bilangan-bilangan yang membuat x + 3 dan x + 2 sama dengan 0. Bilangan-bilangan ini masing-masing adalah -3 dan -2. 6 Periksa jawaban-jawaban Anda – beberapa jawabannya mungkin menyimpang! Saat Anda menemukan jawaban-jawaban yang mungkin untuk x, masukkan kembali ke dalam persamaan awal Anda untuk melihat jika jawabannya benar. Terkadang, jawaban yang Anda temukan tidak membuat persamaan awalnya sama dengan nol ketika dimasukkan kembali. Kita menyebut jawaban ini menyimpang dan mengabaikannya. Ayo masukkan -2 dan -3 ke dalam x2 + 5x + 6 = 0. Pertama, -2 -22 + 5-2 + 6 = 0 4 + -10 + 6 = 0 0 = 0. Jawaban ini benar, sehingga -2 adalah jawaban yang benar. Sekarang, ayo coba -3 -32 + 5-3 + 6 = 0 9 + -15 + 6 = 0 0 = 0. Jawaban ini juga benar, sehingga -3 adalah jawaban yang benar. Iklan 1 Jika persamaan dinyatakan dalam bentuk a2-b2, faktorkan menjadi a+ba-b. Persamaan-persamaan dengan dua variabel memiliki faktor yang berbeda dengan persamaan kuadrat dasar. Untuk persamaan a2-b2 apapun dengan a dan b tidak sama dengan 0, faktor-faktor persamaannya adalah a+ba-b. Misalnya, persamaan 9x2 - 4y2 = 3x + 2y3x - 2y. 2 Jika persamaan dinyatakan dalam bentuk a2+2ab+b2, faktorkan menjadi a+b2. Perhatikan bahwa, jika trinomial-nya dalam bentuk a2-2ab+b2, bentuk faktornya sedikit berbeda a-b2. Persamaan 4x2 + 8xy + 4y2 dapat ditulis ulang sebagai 4x2 + 2 × 2 × 2xy + 4y2. Sekarang, kita bisa melihat bahwa bentuknya sudah benar, sehingga kita bisa yakin bahwa faktor-faktor persamaan kita adalah 2x + 2y2 3 Jika persamaan dinyatakan dalam bentuk a3-b3, faktorkan menjadi a-ba2+ab+b2. Akhirnya, sudah disebutkan bahwa persamaan-persamaan kubik dan bahkan pangkat yang lebih tinggi, dapat difaktorkan, meskipun proses pemfaktorannya dengan cepat berubah menjadi sangat rumit. Misalnya, 8x3 - 27y3 difaktorkan menjadi 2x - 3y4x2 + 2x3y + 9y2 Iklan a2-b2 dapat difaktorkan, a2+b2 tidak dapat difaktorkan. Ingatlah cara memfaktorkan konstanta. Hal ini mungkin membantu. Hati-hati dengan pecahan dalam proses pemfaktoran dan kerjakan pecahan dengan benar dan hati-hati. Jika Anda memiliki trinomial dalam bentuk x2+bx+ b/22, bentuk faktornya adalah x+b/22. Anda mungkin akan menemui situasi ini saat melengkapkan kuadrat. Ingatlah bahwa a0=0 sifat hasil perkalian nol. Iklan Hal yang Anda Butuhkan Kertas Pensil Buku matematika jika perlu Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?

Gambar Pexels. Shopee merupakan platform e-dagang paling popular di Malaysia bagi separuh pertama 2021, menurut satu kajian dilakukan iPrice Group dengan kerjasama SimilarWeb. Berdasarkan kajian itu, dengan jumlah purata kunjungan 18 juta, sekali gus menyaksikan pertumbuhan 54% pada separuh pertama 2021 berbanding tempoh sama 2020. Unduh PDF Unduh PDF Mau beli tas laptop baru? Sayangnya, tidak ada yang lebih menjengkelkan daripada menyadari bahwa tas yang baru Anda beli tidak pas untuk laptop Anda. Dengan mengukur laptop Anda sebelumnya, Anda dapat terhindar dari kejadian yang tidak menyenangkan tersebut. Sekarang, siapkan meteran atau penggaris untuk mulai mengukur! Hal yang Anda Perlu Ketahui Lakukan pengukuran dari satu sudut layar ke sudut seberangnya secara diagonal untuk mengetahui ukuran layar laptop. Ukur tinggi atau tebal laptop dari sisi bawah ke sisi atas laptop dalam kondisi laptop tertutup. Ukur lebar laptop di sepanjang sisi depan dan samping laptop. 1 Siapkan meteran standar. Layar biasanya diukur dengan menggunakan inci, walaupun memang beberapa negara menggunakan sistem metrik bukan sistem imperial untuk menyatakan suatu ukuran. Bila Anda lebih suka menggunakan sistem metrik, Anda dapat mengonversikan ukuran inci yang Anda dapatkan. Anda juga boleh menggunakan penggaris untuk mengukur laptop. Jika Anda ingin menggunakan laptop dengan layar yang lebih lebar, cobalah menghubungkan laptop ke monitor lain atau proyektor. 2Tentukan titik awal pengukuran. Layar diukur secara diagonal, maka titik awal Anda mengukur adalah dari pojok kiri bawah layar atau pojok kanan bawah layar. Anda hanya mengukur bagian layarnya saja, daerah di sekitar layar tidak perlu Anda ukur. Maka dari itu, mulailah mengukur dari pojok layar yang dapat menyala. 3 4 Bentangkan meteran Anda ke pojok di seberang titik awal Anda mengukur. Ingatlah bahwa yang Anda ukur hanya bagian layar yang menyala, bukan bagian luar di sekitar layar tersebut. Peringatan Berhati-hatilah saat mengukur agar permukaan layar laptop tidak tergores. Cobalah meletakkan meteran beberapa cm dari permukaan layar. Layar diukur secara diagonal untuk membuat ukurannya terdengar lebih impresif. 5 Konversikan ukuran yang Anda dapatkan ke 1/10 inci. Kebanyakan penjual mengiklankan ukuran layar dalam 1/10 inci 15,3", 17,1", dll, namun kebanyakan meteran menggunakan 1/16 inci. Jika Anda ingin tahu ukuran yang digunakan para penjual untuk layar Anda, Anda dapat menggunakan tabel di atas sebagai rujukan. Misalnya, jika ukuran layar yang Anda peroleh adalah 14 dan 4/16 inci, bagilah 4 dengan 16 menjadi 0,25 inci kemudian jumlahkan kedua angka ini menjadi 14,25 inci. 6 Konversikan ukuran inci ke cm jika diperlukan. Jika Anda ingin mengetahui ukuran layar Anda dalam cm namun Anda hanya memiliki alat ukur dengan satuan inci, Anda dapat mengalikan ukuran inci yang Anda dapatkan dengan 2,54 untuk mendapatkan ukuran layar dalam cm. Contohnya, layar 13,3 inci sama dengan layar 33,8 cm 13,3 x 2,54 = 33,782. Iklan 1Tutup layar laptop. Tinggi laptop diukur dengan layar tertutup. 2Mulailah mengukur dari bagian bawah. Jika bagian pinggir laptop Anda lebih tipis dari bagian lainnya, ukurlah pada bagian yang paling tebal. 3Ukurlah tinggi laptop hingga ke bagian layar yang tertutup. Tinggi laptop biasanya tidak lebih dari 2 inci. 4 Konversikan ukuran inci ke cm jika perlu. Jika Anda ingin mengetahui tinggi laptop Anda dalam cm namun Anda hanya memiliki alat ukur dengan satuan inci, Anda dapat mengalikan ukuran inci yang Anda dapatkan dengan 2,54 untuk mendapatkan tinggi laptop dalam cm. Contohnya, tinggi laptop 1,5 inci sama dengan tinggi laptop 3,8 cm 1,5 x 2,54 = 3,81. Iklan 1Mulailah mengukur pada bagian depan laptop dari ujung kanan ke ujung kiri atau sebaliknya. Mengukur pada bagian depan laptop lebih mudah karena daerah yang rata tanpa ada bagian yang mencuat. 2Ukurlah secara mendatar dari ujung yang satu ke ujung yang lain. Pastikan Anda mengukurnya hingga ke bagian ujungnya yang membulat. 3 Konversikan ukuran inci ke cm jika perlu. Jika Anda ingin mengetahui panjang laptop Anda dalam cm namun Anda hanya memiliki alat ukur dengan satuan inci, Anda dapat mengalikan ukuran inci yang Anda dapatkan dengan 2,54 untuk mendapatkan panjang laptop dalam cm. Contohnya, panjang laptop 14 inci sama dengan panjang laptop 35,6 cm 14 x 2,54 = 35,56. Iklan 1Mulailah mengukur dari sisi atas ke sisi bawah pada bagian depan laptop. 2Ukurlah secara mendatar dari sisi atas ke bawah. Pastikan Anda mengukurnya hingga ke bagian sisinya yang membulat. 3 Konversikan ukuran inci ke cm jika perlu. Jika Anda ingin mengetahui lebar laptop Anda dalam cm namun Anda hanya memiliki alat ukur dengan satuan inci, Anda dapat mengalikan ukuran inci yang Anda dapatkan dengan 2,54 untuk mendapatkan lebar laptop dalam cm. Contohnya, lebar laptop 12 inci sama dengan lebar laptop 30,5 cm 12 x 2,54 = 30,48.[1] 4 Belilah tas laptop yang baru. Setelah mengetahui seluruh ukuran yang diperlukan, sekarang Anda siap untuk membeli tas laptop yang baru! Tip online shopping kami mungkin bisa membantu Anda. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
Утогеб еղՊሯжե ሏиዴеዴθф
Ղудоն տепዜዱсвεкр хебεпጢηуጀ ጆ
Էጇеሖωፌωв свምшапебቢБиρխдаձ γ
Հиቿθφезв σωтаኽ ጰաмոμимиδΤዧдጷ ጧոփեпፏсሉη
. 254 360 301 193 328 139 144 226

54 sama dengan 9 lebih dari t